Rabu, 02 Juni 2010

Curhat bagian kedua

Satu lagi curhat saya.

Saya pergi ke salah satu rumah makan.

Saya ke sana tentu saja untuk makan.

Mungkin karena jam makan siang, rumah makan itu ramai sekali.

Banyak orang yang antri untuk makan.

Mungkin karena tidak menyangka banyaknya orang yang datang ke rumah makan itu, maka ada makanan yang habis dan salah satunya nasi

Waktu itu saya di suruh untuk menunggu sampai nasi selesai di tanak. Kira-kira sekitar 15 menit.

Mau tidak mau saya menunggu karena saya sudah lapar dan saya malas untuk keluar mencari rumah makan yang lain.

15 menit berlalu, akhirnya nasi di bawa keluar untuk di hidangkan.

Saya buru-buru mengambil nasinya karena saya takut tidak kebagian.

Setelah nasi dan laku-pauk sudah lengkap di piring saya, saya ke meja makan untuk makan.

Pada suapan pertama, saya merasakan sesuatu yang aneh di mulut saya.

Ternyata nasi yang saya makan tidak matang alias masih mentah. Nasinya masih terasa seperti beras.

Akhirnya saya tidak jadi makan makanan di rumah makan itu karena kesal.

Seharusnya rumah makan itu, walaupun banyak pengunjungnya tetap mempertahankan kualitas masakannya.

Pada tengah hari yaitu waktu makan malam, saya merasakan perut ini memanggil-manggil minta makan.

Menuruti keinginan perut, saya mencari lagi rumah makan karena tidak menemukan rumah makan yang lain maka....

Saya datang lagi ke rumah makan itu, Saya pikir masakannya sudah di ganti tetapi tidak.

Nasinya tetap saja keras.

Berhubung saya sedang lapar maka saya makan nasi itu dengan perasaan kesal karena nasinya masih saja keras.

Saya pikir kenapa bisa begitu? Apa karena tidak mau rugi maka nasi yang tadi siang di pakai lagi?

Saya kesal dan kecewa atas pelayanan rumah makan tersebut. Sebaiknya rumah makan itu memperbaiki lagi kinerjanya supaya pelanggan merasa puas dan mau berkunjung kembali ke rumah makan itu.

Nama dan tempat rumah makan tidak saya sebutkan untuk menjaga kerahasiaan rumah makan tersebut.

Kalau tidak begitu bisa-bisa saya di tuntut oleh rumah makan tersebut. Hehehehe

1 komentar:

  1. Kasihan... mungkin hari itu loe lagi sial. Tabah ya. :-)

    BalasHapus